Rabu, 15 Juni 2011 0 komentar

Kau kah kedamaian itu

sumber: di sini
Aku sangat menikmati saat-saat ketika mata teduhnya itu menatapku. Kurasakan damai menjalar hingga relung hati tergelap yang mungkin tak terjamah sebelumnya.

Akan kuceritakan pada semesta bagaimana perasaanku ketika mendengar tawa ringannya. Serasa beban masalah hilang, terbang dibawa burung-burung kecil yang seakan tak pernah kehabisan bahan bakar. Menjauh dan tak pernah kembali.

Tentang semua perasaanku ini hanya Tuhan dan aku yang tahu. Membaginya pada orang lain bukanlah jalan yang akan aku pilih.

Meskipun aku tahu dia tak pernah diciptakan untukku, dan dia tak pernah tahu betapa berartinya dia untukku. Aku berterima kasih karena Tuhan telah menciptakan dia di sini, di dekatku. Setidaknya sampai saat ini.

Izinkan aku sekali saja mencium pipinya yang memerah saat terusap sinar matahari.
Izinkan aku sekali saja memeluknya di bawah hujan ringan dan membuat semua orang iri.
Dan izinkan aku untuk selalu dapat menggenggam tangannya jika suatu saat dunia tak berjalan searah dengannya.

Jika semua itu tak akan pernah diizinkan, maka izinkan aku untuk... melupakannya saja.
 
;