Senin, 28 September 2009 0 komentar

Anugerah terindah yang (tak) pernah kumiliki


Akhirnya daun itu kini basah. Disentuh lembut oleh sejuknya sang embun.
Aku telah merasakannya, merasakan kehadiran pagi yang akan membuat hariku menjadi lain.
Terima kasih embun.

Berjalan berdua serta berbagi semua hal. Itulah kita. Aku dan kau. =)

Tahu kah kau, kau telah menjadi salah satu bagian precious dalam kosongnya ruang hatiku saat ini.

Aku merasa beruntung mendapatimu ada di dekatku.
Meskipun kau tak mungkin bisa termiliki, tapi aku akan sangat berterima kasih karena kau bisa membuat jantungku berdetak tak biasa. Bagiku itu sudah cukup untuk menjadikan hariku jauh lebih bersemangat dari biasanya.

Bahkan kau pun mampu membuatku menulis bait demi bait ini dengan begitu berseri-seri.
Kau mampu membuatku tetap berdiri saat jadwal kuliah hampir saja menenggelamkanku dalam rutinitasnya.

Saat kau menatapku, aku lebih memilih untuk berpaling, bukan karena apa, tapi karena aku takut kau kecewa saat aku tak punya tatapan yang sama untuk membalasnya.

Memang nyaliku terlalu remeh untuk mengatakannya, tapi perasaanku terlalu besar untuk di abaikan.

*bingung..
Kamis, 24 September 2009 0 komentar

Lelah untuk sendiri


Kau tahu teman, berenang melawan arus itu melelahkan bahkan untuk bertahan tanpa ada upaya melawan arus itu sendiri.

Kadang karena terlalu lelah keadaan memaksaku berpikir untuk menyerah saja, dan pada akhirnya aku pasrah tak peduli arus akan membawaku kemana.

Oh iya, saat ini aku tidak sedang membahas perlombaan renang atau sejenisnya, tapi tentang bagaimana sulitnya bersahabat dengan rasa yang terus membuat dadaku sesak.

Dengan jujur ku katakan aku menyayanginya. Sulit ditutupi apalagi dihilangkan.

Jika orang lain tak peduli dengan kesesakan yang tengah aku rasakan, itu wajar.

Pertanyaanya apakah cinta harus selalu diperjuangkan?
Atau ada cinta-cinta tertentu yang sebaiknya disimpan saja?
Kamis, 10 September 2009 0 komentar

Akhirnya jadi juga


Akhirnya kembali lahir blogku dengan wajah yang lain. sudah begitu lama aku ingin menulis, menulis tentang keseharianku dan semua goresan-goresan kecil tentangnya dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang sedikit baku.
Kenapa aku bilang baku? Karena blogku yang pertama aku tulis dengan bahasa yang bisa dibilang tak menghormati EYD sama sekali.
 
;