Selasa, 09 November 2010 0 komentar

Diam. Sendiri.


Yang selalu kulakukan adalah menikmati dunia dari balik lensa minus tanpa gairah yang berlebihan.
Disaat orang-orang menyatakan cinta pada orang yang dia suka
Disaat orang kemudian berikrar untuk menjadi sepasang kekasih, atau
Disaat orang-orang satu persatu mengalami patah hati,
Aku tetap disini. Sendiri. Mengamati dunia ditemani tas punggung berwarna cokelat sekali lagi tanpa reaksi yang berlebihan.

Pada kenyataannya aku hanya orang yang terlalu dingin untuk merasakan keadaan yang tak biasa. Bahkan ketika keadaan itu sangat tak kuinginkan, yang kulakukan hanya bergumam pada diri sendiri bahwa semua yang terjadi pasti akan berlalu. Pasti. Entah itu mudah atau tidak.
Rabu, 03 November 2010 0 komentar

Permulaan November



November ini diawali dengan sesuatu yang membuatku berseri-seri. Aku merasa dia lebih kasat mata sekarang, ada kemajuan besar yang terjadi antara aku dan perasaanku untuknya.
Allah selalu punya skenario yang tak kita duga, dan sejauh ini, yang ku tahu, skenario-Nya lah yang paling indah, terlalu indah bahkan.

Awalnya ku pikir kau akan selamanya hanya untuk lamunan, tak untuk kenyataan. Tapi tidak, saat ini nyatamu sedikit lebih terang dari sebelumnya.
Disaat perasaanku untukmu semakin membesar, sebenarnya yang kau tahu aku hanya kau anggap teman, yang tak terlalu dekat.

Aku harap November ini tak hanya indah di awal, tapi juga sepanjangnya.

Untuk Allah, terima kasih telah memberikan hari ini.

15.30
2 November 2010
Rabu, 22 September 2010 0 komentar

Selingkuh


Apa rasanya diduakan? Sakit?
Aku pernah merasakan. Sakit memang, akan tetapi pelajaran hidup yang aku terima setelahnya sukses menebus rasa sakit itu.
Dan aku bersyukur pada Tuhan jika air mataku tak sampai menetes.
Menangis karena manusia bersperma yang kita beri label pacar? Hey come on..
Maaf sebelumnya, aku tak bermaksud merendahkan mereka yang menangis karena dipatahkan hatinya oleh lawan jenis, hanya bagiku belum waktunya, atau mungkin tak akan pernah tiba waktu itu.
Kenapa?
Karena dari awal kita bisa saja memilih untuk tidak menjadi pacarnya. Benar tidak?
Kamis, 22 Juli 2010 4 komentar

Masih sanggup untuk setia. (?)


“Setia adalah sesuatu yang melelahkan, dan itu hanya dilakukan seseorang yang berhasrat penuh pada seseorang.”

Setahun lebih Ku pendam rasa untuk seseorang yang tak pernah kuketahui isi hatinya. Dan memang sepertinya tak perlu ku ketahui. Menurutku kesetiaan bukanlah sesuatu yang mahal, lebih dari itu, karena sesungguhnya kesetiaan tidak dapat dibayar dengan apapun dan berapapun nominalnya.

Menurutku pengaguman ini indah, meskipun senangnya hanya bisa kurasakan sendiri, penasaran sendiri, cemburu sendiri, dan tentu saja rasa sakit sendiri ketika menyadari dia bukanlah milikku.

Aku setia dengan perasaan ini, bukan karena percaya bahwa suatu hari nanti dia akan menjadi milikku, itu egois.
Aku bertahan karena percaya bahwa cinta itu tak pernah ada yang sia-sia. Mengasihi seseorang adalah sesuatu yang mulia.
Berulang kali aku dihadapkan pada pilihan apakah akan ku lanjutkan pengaguman ini atau diakhiri saja. Maksudku bukan menghilangkan rasa sayang ini sama sekali, akan tetapi melakukan upaya untuk mencari pengisi hati yang lain, mencari seseorang yang lebih mungkin.

Meskipun setia itu adalah kondisi yang melelahkan, selalu akan kucoba untuk menjalani dengan segenap kasih yang aku punya. Jika tak mampu, aku akan berhenti.
Jumat, 04 Juni 2010 0 komentar

Ketika aku mulai menyayanginya


Ketika pagi belum sempurna terbentuk, hati dan pikiranku telah penuh terisi oleh rindu akan hadirnya.

Apa aku salah jika menyukainya ?
Apa aku salah jika mengaguminya ?
Apa aku salah jika memberikan perhatian lebih untuknya ?
Apa aku salah jika memperlakukan lebih istimewa orang yang mampu membuatku lebih rajin belajar, seseorang yang membuatku berdandan lebih lama, menyemprotkan parfum lebih banyak, dan seseorang yang membuat hari-hariku lebih bersemangat .

Apa Aku salah ..

Tiada pernah ada yang salah dengan perasaan sayang, meskipun tak pernah teralamatkan
dengan baik.

Aku tahu, kau telah punya dunia sendiri, dan tak pernah ada tempat untukku disana. Setidaknya sampai hari ini.
Selasa, 25 Mei 2010 0 komentar

Maaf atas segala khilaf


Jika memang ini yang terbaik
Untuk diriku dan dirinya
Kan ku terima semua demi cinta
*kerispatih-demi cinta

Aku dan kau sedikit menjauh. Aku tahu apa yang membuat kita berjarak sekarang.
Maaf untuk segala khilaf. Aku tak bisa menahan diri, menahan perasaan yang terlewat besar.
Saat ini ketika namamu terlintas yang kulakukan hanya berdamai dengan keadaan.
Selasa, 27 April 2010 0 komentar

Kembali menjadi seorang masokis..


Seberani apapun, setangguh apapun, dan sebesar apapun kesempatan untuk mengatakannya, tetap saja akan memalukan jka itu kulakukan.

Sekarang tak ada yang bisa ku pilih, mengatakan "Maukah kau menjadi pacarku?" jelas tidak mungkin. Mendiamkan perasaan inipun kurasa hanya akan membunuh diriku secara perlahan. Menyerah dan mencoba berdamai dengan keadaan?

Maafkan aku.
Aku tak punya sedikitpun maksud untuk mempermainkanmu. Aku hanya ingin menjadi teman yang baik disaat kau sendiri, memeluk ragamu disaat hidup tak lagi bersahabat. Hanya sesederhana itu jika kau ingin tahu.

Sekarang tulisan-tulisanku tak sepanjang dulu. Bukan karena saat ini rasaku telah memendek, tapi aku merasa akan lebih indah saat ku ungkapkan secara terus terang apa yang sekarang tengah ku rasakan, tak terlalu banyak basa-basi.

Aku tak peduli meskipun saat ini kau telah berdua, yang aku peduli ialah apapun keadaanmu aku tetap disini. Sendiri.
 
;