Senin, 28 September 2009

Anugerah terindah yang (tak) pernah kumiliki


Akhirnya daun itu kini basah. Disentuh lembut oleh sejuknya sang embun.
Aku telah merasakannya, merasakan kehadiran pagi yang akan membuat hariku menjadi lain.
Terima kasih embun.

Berjalan berdua serta berbagi semua hal. Itulah kita. Aku dan kau. =)

Tahu kah kau, kau telah menjadi salah satu bagian precious dalam kosongnya ruang hatiku saat ini.

Aku merasa beruntung mendapatimu ada di dekatku.
Meskipun kau tak mungkin bisa termiliki, tapi aku akan sangat berterima kasih karena kau bisa membuat jantungku berdetak tak biasa. Bagiku itu sudah cukup untuk menjadikan hariku jauh lebih bersemangat dari biasanya.

Bahkan kau pun mampu membuatku menulis bait demi bait ini dengan begitu berseri-seri.
Kau mampu membuatku tetap berdiri saat jadwal kuliah hampir saja menenggelamkanku dalam rutinitasnya.

Saat kau menatapku, aku lebih memilih untuk berpaling, bukan karena apa, tapi karena aku takut kau kecewa saat aku tak punya tatapan yang sama untuk membalasnya.

Memang nyaliku terlalu remeh untuk mengatakannya, tapi perasaanku terlalu besar untuk di abaikan.

*bingung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;